Tulisan ane kali ini tentang persiapan media untuk budidaya ikan lele dengan menggunakan pupuk kandang misal kohe (kotoran hewan ) : sapi, kambing, kerbau, ayam dsb. Untuk kolam anda bisa menggunakan kolam plastik, terpal, semen maupun kolam tanah. Mgkn banyak temen2 yg belon paham, memang kedengarannya menjijikkan namun dgn cara ini ternyata banyak keuntungan / kelebihan yg didapat, antara lain : kita bs menekan biaya pakan / menurunkan FCR yaitu : konversi jumlah pakan terhadap daging ikan lele yg dihasilkan, sikumis lebih tahan terhadap serangan penyakit, daging ikan lele lebih kesat & lebih berbobot, serta air kolam yg bebas bau. asal kita mau mencoba maka kita akan menemukan cara yg paling efisien untuk meraih sukses dari berbudidaya ikan lele.
1. Pengolahan / fermentasi
media (kohe)
media (kohe)
2. Pengisian air kolam
3. Pemilihan benih
4. Pemberian pakan
5. Perawatan air kolam
5. Perawatan air kolam
1. Pengolahan / fermentasi
media (kohe)
media (kohe)
- Masukkan pupuk kandang ( kohe ) atau pupuk kompos kedalam drum plastik sebagai wadah fermentasi, atau langsung didalam kolam dengan ketinggian maksimal 10cm merata kesemua permukaan kolam.
- Sebelumnya pupuk kandang dibersihkan dari partikel kasar / sampah & daun2-an yang sulit terurai.
- Campurkan 1 liter Probiotik + 50 liter air + 1 s/d 3 liter Molase ( tetes tebu / air gula pasir / gula merah ) + 2 s/d 5 buah nanas (blender) + 2 genggam urea + 2 genggam NPK, untuk 5 drum plastik yg masing2 bervolume: 200 liter atau kolam ukuran 2x5= 10m2.
- Aduk campuran tersebut diatas dengan pupuk kandang yang telah disiapkan sampai kondisi seperti bubur / becek.
- Selanjutnya tutup rapat drum plastik dengan penutup yg tidak tembus sinar matahari. jika fermentasi langsung dikolam tutup kohe dengan terpal plastik yg berwarna gelap dan taruh diatasnya kayu / batu agar penutup tidak terbuka karena angin. untuk proses fermentasi selama minimal 7 hari.
2. Pengisian air kolam :
Setelah proses fermentasi selesai ( minimal 7 hari ) :
Setelah proses fermentasi selesai ( minimal 7 hari ) :
- Periksa kondisi media, dengan cara menyalakan korek api diatas media, kalau mucul api diatas media maka konsentrasi gas methan masih tinggi, atau dengan cara menginjak media dengan kaki, kalau masih banyak gelembung udara maka konsentrasi gas methan juga masih tinggi. Dan lakukan proses fermentasi kembali dengan menambahkan probiotik + air perasan buah nanas ke atas media dan menutup kembali dengan terpal plastik selama 3 hari atau lebih.
- Tanda proses fermentasi berhasil jika tidak berbau busuk, tidak muncul gelembung udara ketika dilakukan penginjakan pada media atau tidak muncul api ketika diatas media dinyalakan api.
- Langkah selanjutnya masukkan 2 drum sekaligus media yg sdh diferment kedalam kolam dan isi kolam dengan air sampe ketinggian 30cm & siramkan pula probiotik untuk menyempurnakan proses penguraian. tambahkan air tiap 2 hr hingga 50 s/d 100cm. biarkan selama minimal 7 hari. Selanjutnya ambil air kolam dgn ember lalu masukkan beberapa ekor benih ikan lele / ikan hias biarkan selama sehari & jika benih ikan tidak mati baru benih ikan lele siap ditebar dikolam. Sedangkan 3 drum kohe selanjutnya dimasukkan selang 2 minggu masing - masing 1 drum.
- Perlu diingat, bahwa keberhasilan system ini ditentukan dengan kualitas probiotik & lamanya proses fermentasi, jadi semakin lama masa fermentasi maka akan semakin banyak ketersediaan pakan alami.
3. Pemilihan benih ikan lele :
- Pilih benih ikan lele yang benar-benar sehat.
- Ukuran benih harus seragam misalkan ukuran : 4 - 6 cm, 5 - 7 cm, 6 - 8 cm dst.
- Padat tebar 150 s/d 200 ekor per m2. Atau jika sudah profesional bisa 300 s/d 500 ekor/m2
- Cara memasukkan benih lele dengan system Aklimatisasi, caranya : masukan benih ikan lele beserta wadahnya sehingga sedikit demi sedikit air kolam masuk kedalam wadah benih lalu tunggu beberapa saat sampe benih sikumis keluar dengan sendirinya dari wadahnya.
- Penebaran benih ikan lele bisa juga didalam karamba yg akan memudahkan anda dalam proses panen nantinya.
4. Pemberian pakan :
- Setelah 3 s/d 7 hari mulai diberikan pakan dengan protein tinggi antara 25 s/d 32% sebanyak 3 s/d 5% dari total bobot benih ikan. apabila benih masih belum mau makan berarti masih banyak pakan alami yg tersedia dikolam, biarkan selama beberapa hari lagi. Jika benih ikan sudah lahap makan lanjutkan pemberian pakan secara rutin setiap pagi & sore / malam hari. Usahakan selalu tepat waktu.
- Teknik pemberian pakan sebaiknya ditebarkan kekolam secara merata untuk menghindari ikan lele yang kurang aktif tdk kebagian makan & jangan memberikan pakan sampe berlebih karena akan merusak kualitas air kolam.
- Pemberian pakan selanjutnya berupa pelet, sebaiknya diberikan pada waktu pagi & sore hari. Sebelum pelet diberikan sikumis sebaiknya difermentasi dulu dengan probiotik made in sendiri dengan takaran = 1/4 s/d 1/2 gelas aqua + 2 gelas air untuk merendam 1 kg pelet / pakan dan inkubasi / fermentasi selama 8 s/d 48 jam baru diberikan untuk sikumis. Baca: Cara membuat / menggandakan probiotik.
5. Perawatan air kolam :
- Perawatan air kolam dapat dilakukan dengan cara pemberian 100 s/d 200 cc probiotik + 10 liter air + 10 lembar tumbukan daun pepaya lalu fermentasi selama 12 s/d 24 jam, siramkan kekolam 1 s/d 2 kali dalam seminggu pada pagi hari.
- Angka kematian benih pada awal tebar sangat rendah yaitu dibawah 1%, artinya = benih sikumis lebih mudah beradaptasi karena air kolam kaya akan plankton, zooplankton & jasad renik lainnya sebagai pakan alami yg sangat bergizi.
- Menghemat pakan awal pemeliharaan sampe dengan 40% tergantung keberhasilan proses fermentasi media kohe.
- Tidak membutuhkan penggantian air sampai panen ( untuk padat tebar standart )
- Ramah Lingkungan karena tidak berbau meskipun tiap hari diberi pakan pelet.
- Daging ikan tidak berbau amis, serat daging lebih kesat dan daging ikan lebih gurih.
- kemungkinan terserang penyakit lebih kecil karena dengan sistem ini kualitas air terjaga karena dominasi bakteri baik dalam probiotik.& jasad renik lain yg tumbuh & berkembang sangat pesat dikolam sehingga menjaga kualitas air dikolam.
- Air Kolam bekas budidaya sangat baik dijadikan pupuk organik karena kaya akan unsur hara yg dibutuhkan tanaman sehingga sangat menyuburkan.
Mulailah segala sesuatu dengan perasaan senang & fikiran yg tenang. Maka jangan pernah memulai suatu usaha jika kita tidak menyukainya. Cintai pekerjaan anda... Jangan lupa berdo'a kpd yg Maha Esa & Rosulnya... Berbakti kepada kedua orang tua & selalu meminta nasehat serta do'anya.... Insya'Alloh akan tercapai semua cita - cita & mendapatkan Ridho Allah Azza Wajalla...
.............Aaaaamiiiiin Yaa Robbal Aalamiin....
Sekian dulu ... Wassalaamu'alaikum Wr..Wb..





