BUDIDAYA CACING SUTERA ( TUBIFEX SP )
1. ALAT, BAHAN DAN MEDIA
1. Wadah: bak beton / terpal ukuran missal lebar 0,5 m dan panjang menyesuaikan target produksi/ dibuat seperti saluran air , atau saluran drainase permanen.
2. Alat : Ember, pelindung panas (papan atau paranet), sarung tangan, seser dan baki.
3. Bahan : Pupuk organic (kotoran ayam) kering, dedak halus, lumpur, tepung ikan/pellet & ampas tahu.
Saluran drainase / Bak Beton / Bak Terpal. Kegiatan budidaya cacing merah dilakukan secara sederhana sehingga dapat dilakukan oleh Unit Pembenihan Rakyat (UPR).
Adapun komposisi substrat media kultur adalah sbb:
1. Lumpur / tanah merah 87,8 % 3. Dedak halus 5,56 %
2. Pupuk organik 5,56 %, Misal Kotoran ayam 4. Tepung ikan/ Tepung pellet / peliet tenggelam 1,1 %
B. PROSES BUDIDAYA : Tahapan yang dilakukan sebagai berikut:
1. PERSIAPAN MEDIA BUDIDAYA :
Bahan substrat dicampur rata dalam wadah / rak nampan (bak semen / terpal / saluran drainase) dengan ketebalan substrat 7 - 20 cm. Apabila media lumpur keras lunakkan terlebih dahulu dengan cara penambahan air.Masukan air ke dalam wadah agar media terendam dan terdekomposisi selama Persiapan media kultur di bak semen / terpal / saluran drainase 1-2 hari. setelah terjadi dekomposisi diharapkan pakan alami sudah mulai tumbuh dan bibit cacing siap ditebar.
2. PENEBARAN BIBIT
Bibit cacing merah/starter ditimbang sebanyak 100 gram untuk setiap 1m2, kemudian dimasukkan ke dalam ember atau baskom. Selanjutnya bibit tersebut disiram air agar gumpalan memlsah. Bibit cacing merah siap ditebar keseluruh permukaan media budidaya secara merata. Agar media budidaya 'tidak kering atau kelebihan air maka airyang masuk ke dalam media budidaya dialirkan secara terus menerus dan terkontrol. Ketinggian air dari media 3 - 5 cm. setelah bibit ditebar, selanjutnya ditebar ampas tahu pada permukaan media kultur untuk mempercepat proses tumbuhnya cacing merah. Untuk menghindari cahaya matahari langsung, dipasang penutup (Paranet)di atas media kultur.
3. PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN
Dalam masa pemeliharaan yg perlu diperhatikan adalah sirkulasi air dan pengelolaan pakan. Air media harus terjaga sirkulasinya dengan debit air sekitar 200 ml/detik dengan laju penggantian air 114 % per hari. Pakan pelet tenggelam mulai diberikan satu minggu setelah penebaran starter, yaitu sa’at pakan dalam substrat tdk mencukupi lagi. cacing sudah mulai tumbuh dan terlihat di permukaan substrat. Adapun pakan yang diberikan adalah pellet tenggelam tanpa pengawet + ampas tahu basah tiap 3 hari sekalihari.
C. PANEN
Pemanenan dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu panen selektif dan panen total. Panen selektif dilakukan setiap 3 harisekali. Panen hanya dilakukan pada bagian-bagian tertentu yang menggumpal pada permukaan substrat. Sedangkan Panen total dilakukan pada saat kondisi substrat tidak memungkinkan lagi sebagai media kultur yang ditandai dengan kurangnya gumpalan cacing dipermukaan substrat. Pada kondisi tersebut, substrat harus diangkat dan dipersiapkan media kultur yang baru sesuai dengan komposisi. Teknik panen dilakukan dengan melihat permukaan substrat yang telah dipenuhi cacing yang tampak berwarna merah. Bio-massa ini dipanen secara manual dengan tangan, kemudian ditampung dalam baskom dan ember. Hasil panen yang masih tercampur lumpur dibersihkan secara bertahap dengan cara sebagai berikut:
Tahapan Panen Cacing Merah (Tubifex sp.)
1. Ambil casut yg menggumpal beserta lumpurnya dengan serok
2. Hasil panen cacing merah ditiriskan dalam seser halus kemudian disiram beberapa kali sehingga sebagian substratnya lepas.
3. Hasil panen cacing merah bercampur lumpur ditampung dalam kotak styroform / ember plastik yang bagian atasnya ditutup dengan kain strimin (ukuran mesh D 0,5 mm dan penutup misal karung bekas / plastik hitam agar kondisi dalam kotak menjadi gelap. Setelah 2-3 jam, cacing merah akan menempel pada permukaan kain strimin. Jumlah panen yang bisa dihasilkan setiap M2 rata-rata 500 gr/3 hari. Selamat mencoba, semoga berhasil & bermanfaat… Amin..
Sumber lnlormasl : BALAI BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR TATELU, Jl. Pinili, Ds. Tatelu Kec. Dimembe Kab, Minahasa Utara - Sulawesi Utara DISUSUN OLEH : SUBDIT PERBENIHAN SKALA KECIL BBIAT TATELU.Publikasi : BKKI (Balai Karantina Dan Kesehatan Ikan ) Tanjung Mas Semarang > UPR Margo Meno : Web : Leleohlele.blogspot.com /
Fb : Mabroeri Mina / Sentra Benih Ikan lele Pati Jateng
Fb : Mabroeri Mina / Sentra Benih Ikan lele Pati Jateng
Bagus infonya...
BalasHapushttp://www.sikumispati.tk
Wes dipraktekno broo?
BalasHapus